Kamis, 28 Maret 2013

cerita tanpa judul

-one-
“Aku mencoba untuk percaya tapi tidak bisa, apa yang telah dilakukannya terhadapku juga sahabatku sudah lebih dari cukup sebagai jawaban atas perubahan sikapnya selama ini, aku tidak akan lagi berusaha dan memaksakan diri untuk percaya, sebesar apapun cintaku padanya aku tidak boleh egois.”
            Aku terharu membaca kata-kata itu, rasanya aku jadi ikut terbawa kisah-kisah asmara masa muda, dan tidak bisa ku pungkiri akupun pernah menjadi bagian dari masa itu, aku juga pernah merasakan bagaimana rasanya muda dan mempunyai kekasih yang amat aku cintai.
“ kamu kenapa ngelamun din?” Tanya raka tepat disaat aku mengenang kembali masa-masa itu, cerita ini benar-benar membuat aku teringat pada masa lalu. Aku menoleh ke arah suamiku, dia tampaknya khawatir, aku tersenyum semanis mungkin padanya dan ku pegang tangannya lembut.
“ gak apa mas, Cuma terharu saja baca novel ini.” jawabku sambil menyodorkan novel ditanganku, raka mengambilnya dan membaca judulnya.
“ inikan novel anak kecil din, apanya yang bikin terharu? Ada-ada saja.” Tukas suamiku Nampak kurang suka dengan sikapku. Aku tersenyum menanggapinya.
“ ye..anak kecil, emang umur mas sekarang berapa bilang ini kisah anak kecil, kayak sudah tua banget aja.” Ledekku, raka tidak menyahut, dia malah menyelusupkan kepalanya dibalik selimut, aku heran melihat sikapnya yang jadi aneh sejak melihat novel yang aku baca. Aku segera meletakkan novel ditanganku keatas meja dekat suamiku membaringkan tubuhnya, membuka selimut yang menutupi kepalanya dengan maksud menggodanya tapi ku dengar dengkuran halus keluar dari mulutnya, ternyata dia sudah tidur.
“ tapi nyatanya aku tidak bisa, aku terlalu lemah untuk tidak berusaha memahaminya, sesulit dan sesakit apapun rasanya aku tetap ingin disampingnya, menjadi orang yang akan terus percaya padanya dan terus menyayanginya.”
Aku makin tidak bisa berpaling dari baris demi baris kata-kata dalam novel ini, aku hanyut dalam suasana yang membuat aku ingin terus berada disana, aku seakan merasakan bagaimana perasaan cinta yang amat dalam itu menyiksa bathin, terlebih ketika menyadari orang yang amat sangat kita cintai ternyata hanya ingin bermain-main dengan pearasaan kita.
dan karena alasan cinta aku terus berada disampingnya, sejenak tidak peduli apakah dia masih benar-benar menginnginkan aku atau tidak seperti yang diucapkannya, karena aku memang tidak ingin meninggalkannya, meski sebesar apapun luka yang ditorehkannya dihatiku, aku tetap mencintainya dengan sepenuh jiwa dan ragaku.”
“ meskipun begitu percayaku tidak lagi utuh, aku sadar sebesar apapun cinta ini aku tetap tidak bisa dengan cepat menghapus luka yang ditorehkannya, dan itu membuatnya lebih terluka, aku tidak ingin kehilangannya tapi aku tidak bisa mempercayainya, dan aku seperti akan menjadi gila.”
Aku terus saja membacanya, biarpun jarum jam terus berputar dan malam semakin larut akau seakan terbius dan tidak mau berhenti membaca baris demi baris dari cerita ini, aku ingin menyelesaikannya malam ini juga.
“ dinda sudah malam…tidur kenapa sih, novel kayak gitu aja di bela-belain, mana kasih ke aku.” Raka bangun, dia tampak geram melihatku masih saja berkutat dengan novel yang dibelinya sendiri pekan lalu itu, aku benar-benar heran padanya, kenapa membelinya jika tidak mau membacanya. Raka benar-benar merampas novel ditanganku dan melemparkannya ke atas meja didekat ranjangnya.

“ ayo tidur, sudah malam, lampunya jangan dimatikan tapi ya?” ujar raka dan menarikku kedalam pelukannya, aku hanyadiam membisu, bingung harus merespon begaimana karena yang aku tahu aku memang tidak sepenuhnya benar, bukankah besok banyak tugas rumah yang menantiku, raka juga harus berangkat pagi ke RS tempat dia bekerja, belum lagi buat nganterin si kecil sekolah, kenapa aku justru asyik-asyikan begadang melototin novel? Okelah kali ini aku nurut saja, toh masih ada besok untuk ngebacanya lagi, “ lya besok lagi aku baca catatan-catatan kamu ya?” gumamku dalam hati, perlahan kupejamkan mataku, terlelap dengan tenang dalam dekapan raka suamiku tercinta, berharap dalam hati aku bisa mimpi indah malam ini.
bersambung.....